email: tl2010action@gmail.com
tl2010action@yahoo.co.id
twitter @TL2010action

Part of Entoc: Cerita dari Dickson Road

Disinilah kami berada, pada bujur dan lintang lainnya. Melewati jajaran bangunan yang terlihat apik dan hempasan kompak lajur samudera yang samar-samar terlihat, bersautan dengan awan diujung mata. Mimpi yang lain yang telah diatur Tuhan atas kejadiannya, syukurku. Malam itu saya dan seorang kawan saya, Mail, sedang duduk didepan kedai di ujung perempatan Dickson Road, Little india, menunggu ketujuh teman lain keluar dari hostel. Masing-masing dari kami membawa kantong plastik berisi teh panas yang kami beli di sebuah kedai India di ujung jalan blok yang lain. Kemasan teh itu terlihat unik. Sejenak saya pandangi bangunan-bangunan yang berada di sepanjang jalanan itu. Ya tidak salah lagi, ini bukan rumah saya, ini bukan Indonesia. Satu babak kemudian pikiran saya beralih ketiga bulan lalu dimana awal perjalanan ini terdeklarasi.

Dialah Bima, teman sekamar saya sejak dari hampir empat tahun merantau kuliah di Semarang. Bima adalah partner diskusi yang sangat cocok dengan saya. Meskipun tidak jarang timbul perbedaan diantara kami, tapi rupanya tidak berlaku untuk mimpi kami yang satu ini. Ya, kami sama-sama punya mimpi untuk bisa pergi keluar negeri dengan backpacking paling tidak sekali sebelum kami selesai kuliah. Butuh beberapa hari untuk akhirnya dia bisa menemukan tiket pesawat yang murah dari Jakarta ke Kuala Lumpur. Kami bulatkan tekad untuk pergi ke Malaysia dan Singapura. Awalnya kami memang berencana pergi berdua saja. Namun lambat laun ketujuh teman kami yang lain menginginkan untuk ikut andil dalam perjalanan ini. Saya sempat kecewa dengan keikutsertaan ketujuh teman saya itu, tapi sangat menyesallah saya jika masih merasa kecewa karena masing-masing dari mereka ternyata mewarnai perjalanan kali itu, menjadi semakin asyik, lengkap, dan tidak luput dari nilai-nilai. Mereka adalah Mail, Rio, Darun, Khanata, Dika, Fikri, dan Ahmad.

Saya adalah orang yang semangat dengan perencanaan, setidaknya berlaku untuk hal-hal yang menyenangkan bagi saya. Alhasil, saya dan slah satu kawan saya, Khanata, berusaha sebaik-baiknya merancang jadwal perjalanan kami seminggu sebelum kami berangkat. Kami ingin suatu perjalanan yang berkualitas namun juga tetap fleksibel. Destinasi atau tujuan perjalanan menjadi bagian yang sangat penting direncanakan. Selain itu, timing yang baik juga sangat mendukung kelancaran dalam perjalanan nanti. Ditengah-tengah deadline tugas laporan kerja praktek, kami menyelesaikan jadwal perjalanan tersebut, tentunya dengan bantuan Bima juga pada sentuhan finishingnya.

The day was coming. Selasa 4 Februari 2014, sekitar pukul 5 pagi pesawat kami take off dari bandara Soekarno-Hatta menuju tempat transit di Changi Airport Singapura. Dua jam lamanya kami menunggu pesawat berangkat ke bandara LCCT di Kuala Lumpur. Suasana di Changi tidak begitu ramai saat itu. Bandara ini benar-benar didesain sangat elegan, dengan karpet mewah melapisi hampir setiap lantainya,  serta fasilitas ruang tunggu yang nyaman. Hal yang paling saya ingat adalah adanya spot untuk dringking water, hal kecil yang sangat dibutuhkan bagi pelancong seperti kami kala itu.

Tempat pertama yang kami tuju di Kuala Lumpur adalah KL center. Tempat yang menjadi terminal pusat kota dimana kita bisa memilih jalur MRT atau kereta monorel ke berbagai arah tujuan. Kami pergi ke daerah bukit bintang untuk mencari hostel yang sudah kami booking skitar seminggu sebelumnya. Setelah istirahat secukupnya kami lanjutkan perjalanan menuju KLCC atau yang biasa dikenal dengan Twin Tower, maskotnya negeri jiran ini. Sampai malam kami habiskan waktu disana melihat pertunjukan air mancur yang cukup indah. Ada kalanya dimana kami hanya sekedar duduk melihati orang-orang yag lewat. Ternyata selain orang melayu, negeri ini banyak dihuni pula oleh suku India dan orang-orang Chinese. Saya jadi teringat dengan penulis favorit saya ketika kawan saya Mail mengatakan kesukaannya melihat manusia kala itu. Gerakan manusia adalah wujud perbedaan yang mengandung banyak pelajaran dan nilai untuk memahami perbedaan itu sendiri dan mampu memandangnya dalam perspektif yang lebih baik. Tersimpan ilmu kehidupan yang kaya dalam setiap manusia yang berbeda.

Twin Tower
Twin Tower

foto bersama
foto bersama

pertunjukan air mancur di KLCC
pertunjukan air mancur di KLCC

hunting makan = hunting foto
hunting makan = hunting foto

GoKL Bus Malaysia yang free buat siapa saja
GoKL Bus Malaysia yang free buat siapa saja

Di depan hostel di Bukit Bintang
Di depan hostel di Bukit Bintang

Berjalan dan terus berjalan
Berjalan dan terus berjalan

Having so much love with some craziness
Having so much love with some craziness

Bima ????
Bima ????

Lain dengan negeri Jiran, Singapura terlihat lebih kental dengan kemajuannya. Dari sudut kota yang jarang kasat mata, sampai bangunan-bangunan yang memang sengaja dibangun untuk dipamerkan, seperti sudah direncanakan dan direncanakan secara apik. Memang negeri kita, Indonesia, belum semaju Singapura. Terang saja negeri kita terdiri dari beribu pulau, berlawanan dengan Singapura. Namun tidak ada salahnya bila kita mau belajar dengan sistem yang ada di negeri-negeri lain yang telah selangkah lebih didepan kita. Termasuk negeri singa duyung ini.

selalu ada orang baik dimanapun
selalu ada orang baik dimanapun

walking on the streets
walking on the streets

Marina Bay
Marina Bay

patung Marlion
patung Marlion

didepan hostel di Dickson Road
didepan hostel di Dickson Road

Garden By the Bay
Garden By the Bay

we’re a part of Entoc fam
we’re a part of Entoc fam

Artis ???
Artis ???

Setengah menit kemudian, terlihat ketujuh teman-teman yang lain melangkah keluar dari hostel kami di Dickson Road, little India, dan segera bergabung dengan Mail dan saya. Malam itu kami berencana untuk menjelajahi Marina Bay, tempat dimana patung singa duyung yang menjadi maskot Singapura berada. Tiga hari kedepan kami masih harus menitih perjalanan ini. Dari diteriaki orang dan dikatai sebagai yahudi di sebuah masjid India di Kuala Lumpur hanya gara-gara memakai celana pendek, sampai bertemu dengan orang-orang Indonesia di Singapura yang mengajari kami etika hidup di negeri orang, dan membagikan sebagian rezekinya menjadi rezeki kami, kesemua itu saya sangat hargai dan syukuri. Semoga nantinya akan ada perjalanan lain, melalui arah angin yang berbeda dalam bujur dan lintang yang berbeda pula. Pasti.

depan Universal Studio
depan Universal Studio

Air adalah harta paling dicari, bagi pelancong
Air adalah harta paling dicari, bagi pelancong

spending the last night
spending the last night

Saya termasuk orang yang percaya dengan rencana Tuhan, sekecil apapun, seremeh apapun kejadian yang menimpa kita, pasti ada hikmah yang Tuhan inginkan kita untuk bisa mengambilnya, demi kebaikan hidup kita kedepan. Apalagi jika hal yang kita inginkan untuk terjadi, ternyata telah masuk dalam daftar rencana Tuhan untuk kita. Ini sangat pantas untuk disyukuri. Dulu saya hanya bisa bermimpi untuk bisa pergi keluar negeri. Seandainya dulu saya bisa lebih yakin dengan mimpi ini, mungkin kejadiannya bisa lebih dari pada ini. Saya tidak ingin mengagungkan pengalaman ini, hanya saja rasa terima kasih saya untuk semua elemen yang mendukung pengalaman ini melanda saya. Terima kasih.

Minggu senja, 9 Februari 2014, kami kembali ke negeri kami, Indonesia ini.
by MKA, @khafidmaul

0 komentar:

9 bulan, dan Melahirkan sebuah Mahakarya :)

Assalamualaikum Tens, 
sesungguhnya Writing is not about knowing, but it's about sharing and caring. Soo, saya disini mau ngisi blog TL cuman mau share pengalaman aja, dan supaya generasi Pejuang Lingkungan yang kuliah di Teknik Lingkungan lebih berkembang B) amiin..

9 bulan men.. 9 bulan.. bergelut dengan 2 kata yaitu,


Baiklah, saya disini mungkin akan lebih mengangkat Kerja Praktek saya, yang berjudul :
" Sistem Pengolahan Limbah Cair PT. Bio Farma (Persero), Bandung"

Nah, kenapa saya milih judul itu ? katanya siih katanyaa.. intinya kuliah di TL tu ya limbah cairnya Tens, meliputi desainnya, ngerti satuan prosesnya, satuan operasi, gambar tekniknya, itungannya, analisisnya, cara sampling air limbahnya dll.

So, berbanggalah yang mengambil KP tentang Limbah cair :p. (Walaupun rada ada tangisan dan pertumpahan darah saat menyelesaikan KP hehe)
Nah, secara personal saya milih di Bandung, agar pas KP bisa sekalian refreshing gitu, dan juga biar kuat dan tangguh saat kembali ke Semarang membuat Laporan KP *ngeles*

Nah, sebelum memulai KP kita buat alternatif perusahaan mana yg pengen kt masukin. Jadi if worst come to worst perusahaan yang pengen banget kita jadiin tempat KP menolak, kita punya cadangan lain. 
Gimana to supaya dapet perusahaan yang diinginkan pas KP ?
1. Berdo'a (tahap ini lumayan menguras pikiran dan bikin galau tentunya) 
2.Dihubungin pihak HRD nya, bagaimana alur pengiriman proposal KP, segera kirimkan secara KILAT
3. apabila tidak ada tanggapan, tetap hubungin terus via email atau ponsel
4. setelah menunggu selama 3 minggu tak kunjung ada kabar, segera tinggalkan, dan pindah ke alternatif perusahaan B yg tak kalah kerennya hehe.
Nah, setelah ada konfirmasi positif dari perusahaan, kalian akan dihubungi dan dapet Surat Penerimaan Kerja Praktek. :)

Trus.. mau crita dikit deh pengalaman pas KP. Pas KP itu bener-bener mengaplikasikan dan melihat secara langsung apa yang diajarkan Bapak dan Ibu dosen saat kuliah, ngerti yang dinamakan bak aerasi, pompa submersibble, caranya membubuhkan klor, mencium aroma limbah yang sesungguhnya, ngeruk lumpur dari sludge drying bed, nguras bak sedimentasi, dll. Jadi, belajar dulu ya sebelum masuk ke kantor, Agar pas ditanyain sama pembimbing lapangan mudeng hehe. :p

I have a really really good time in KP :) (nge kos for the 1st time and di lingkungan Sunda pula)
dulu, biar saya selalu ingat data-data yang harus diambil, dan tujuan KP sebenarnya, saya membuat ini,
Data yang kudu diambil pas KP, tempel yang gede2 di kamar
Kalendar+agenda yang sudah dilakukan tiap hari
sengaja miring biar ga bs dilihat :p

Bagi kalian yang KP jangan sia-siakan waktu mu, apabila sedang magabut time ya muter-muter aja di perusahaan, bersihin kolam ikan, bikin larutan kimia, nggosip sama operator IPAL atau nyapu-ngepel IPAL (serius ini) soalnya dengan itu, kita bs ngerti 'esensi' pekerjaan yang sesungguhnya, dan lebih mendalami dunia Limbah Cair. 


Sedang dinas di Bio farma di Cisarua, Pengolahan kompos dari Sampah Organik

Foto dengan sahabat IPAL (Mas Sandy dan Pak Hendry)

Dengan teman KP periode sama, dan EHS
Nah Setelah masa KP selesai, saatnya bertarung dengan laporan KP dan kembali ke ke kampus, disini dibutuhkan ketangguhan, kerajinan dan semangat juang yang tinggi, karena akan bertarung dengan kemalasan menyentuh laporan. hehe *pengalaman
Nah.. puncaknya dari KP akan menjalankan SEMINAR KP, masyaAllah ini nervousnya buanget, jadi kudu seminar didepan banyak orang dan 3 dosen. Setelah itu ada revisi pula.. Oh indahnya Dunia.. :)
Tapi beruntunglah saya, mempunyai partner KP (satu bimbingan dosen+gengs limcair) yang begitu terbuka, mengayomi, memberikan pundak saat menangis, tertawa bahagia, dan gila-gilaan. :D Here, there are 
DolPinnisa-Saya-Ipeh-Annida


Dan sesungguhnya, saya sangat Bersyukur mendapatkan Pembimbing yang gemi setiti lan ngati-ngati yang selalu sabar dan membimbing saya mengerjakan Laporan KP saya. Selalu sukses untuk Bapak, Pahlawan tanpa Tanda Jasa.
Salah satu kalimat yang saya kutip dari beliau
"Jangan hanya berusaha 100%, tapi 1000% agar yang kamu hasilkan sempurna dan bermanfaat bagi orang lain"- Pak Ganjar Samudro, ST, MT


Alhamdulillah 9 bulan saya memahami, bergelut, berkecimpung, menangis, tertawa, menggalau dengan laporan KP ini, dan akhir nya saya menghasilkan karya seni yang begitu ciamik artistik dinamik, yang dinamakan LAPORAN KERJA PRAKTEK! Allahuakbar!

Tetap semangat bagi Tens yang on progress menghasilkan mahakaryanya (KP atau TA), dan Selamat menjalan KP bagi adik-adik ku tersayang, get your own incredible experiences, and Allah always with Us, :)

Wassalamualaikum,

Salam Hangat,
wkw/2014

5 komentar: