email: tl2010action@gmail.com
tl2010action@yahoo.co.id
twitter @TL2010action

Tiga Mozaik (Loving This Journey, TL2010)



1:
Teman,
tengoklah ke belakang sejenak
dalam lembaran kusam namun sarat makna tak tersirat itu....
ada rangkaian cerita, aku, kamu, kita, dan naungan ini
saat dimana kita pertama kali dibaurkan
saat dimana kita dipaksa menyambung....    tali temali
seperti laba-laba menyusun benang sarang mereka,
kita bisa, kita terjumpa, kita terkoneksi
masih ditempat yang sama, dalam wadah yang tiada lain bisa memaknainya,
melainkan kita
ingatlah tawamu, tawaku, tangis kita, pernah menyusun serat-serat tali ini
hampir empat tahun, teman,
dan kita berhasil bertahan
namun, tak merasakah engkau, teman
kekhawatiran yang meruak, seperti biji yang tumbuh dari atas tanah dan meninggi
naungan ini telah mendapati kecemasannya, teman
saat angin meniupkan tangkai-tangkai bunga dandelion, mereka akan terbang bebas
meluncur menuju jati diri masing-masing
hal yang sudah tertulis bahkan sebelum kita mengerti...teman
akankah naungan ini terlupa?
teman tak ada yang sempurna, dan tak seharusnya kesempurnaan itu ada
tapi hanya satu saja keinginan
tolong jaga tali-temali ini
tak harus kokoh terikat, hanya saja cukup ada
sampai nanti, sampai waktu menemukan ujungnya

2:
Jika jalan ini ada ujungnya,
Bisakah kita, teman....
Berhenti selangkah saja sebelum ujung itu,
Dan sejenak memandang ke belakang
Dulu...
Saat kita berjabat tangan untuk pertama kalinya
Telapak tanganmu tak sehangat sekarang
Saat kita ditempa bersama, berfikir, bermetamorvosa
Hingga akhirnya terlelap diatas secarik kertas dan pensil
Hingga titik-titik sinar pagi enggan membangunkan kita
Tak semua hari kita dihiasi tawa memang, air mata itu terkadang menetes
Saat itu, aku, kamu, kita, berada dalam naungan yang sama
Terima kasih Tuhan, Hijau ini telah menyatukan kita,
Hampir empat tahun lamanya
Lalu kini, kita berhenti di selangkah sebelum ujung
Tak khawatirkah engkau, teman...
Rangkaian kita selama ini hanya menjadi kerangka-kerangka keropos
Pecahan-pecahan kaca yang disusun seadanya
Tidak, jangan, tolong berhenti dulu
Jangan lepaskan apa yang telah kita maknai dengan baik
Jika memang ujung itu akan memisahkan kita, biarlah...
Namun,
Pastikanlah teman, kita akan bertemu dalam kegembiraan lainnya
Dibawah rindang bunga sakura, bayang-bayang kita bersenda
Dan yakinlah teman, ujung jalan kita ini...
Adalah gerbang kita sebagai Kesatria-kesatria bertoga

3:
Dulu.... kita tak saling kenal,
Walau kita bersampingan, rasanya seperti berkilo-kilo jaraknya
Terang saja,
berlian itu masih menjadi batu-batu
Keras, tidak hangat, tak saling bersama
Lalu... kita ditempa, terpoles apik, dan bermetamorvosa.....bersama
Kilometer menjadi milimeter...
Ya, kita lah berlian itu,
Dalam satu naungan yang menyusun kedewasaan kita
Belajar bersama, terbahak bersama, terisak bersama...
lalu mengerti dan memahami
Yakin, koneksi kita lebih berharga dari sekedar berlian
Namun, seperti halnya cakrawala di samudra
Jalan kita juga ada ujungnya, teman
Akan ada kalanya senyuman itu, tangisan itu tak lagi tersirat
Akan ada kalanya metamorvosa itu berlanjut, terus dan terus...
Jangan teman, jangan lupa dan pasrahkan
Maknailah rangkaian ini dengan baik
Jangan kecewakan naungan ini teman,
Jangan kecewakan janji-janji kita
Yakinlah, kita akan bersapa kembali
Dan yakinlah bahwa ujung ini adalah pencapaian mimpi kita.
Nanti...
Saat perubahan banyak melanda,
Satu titik kecil didalam akan selamanya tetap
Itulah saat aku, kamu, dan naungan ini terikat oleh waktu

by MKA 

4 komentar: